Yesus: "Babi Haram Dimakan"
Orang Kristen
berpendapat bahwa Babi haram hanya untuk yahudi tapi tidak untuk para pengikut
yesus dengan alasan Yesus datang membawa hukum baru.
Menurutnya Saya hal
diatas adalah pendapat tidak
berdasar dan tidak benar .
Apa buktinya?
Dalam Injil karangan Matius 5:17-19 :
"Janganlah kamu
menyangka, bahwa aku datang untuk merombak Hukum Taurat atau Kitab Para
Nabi.
Aku datang bukan
untuk merombaknya, melainkan untuk menggenapinya.
Karena sesungguhnya
Aku berkata kepadamu: selama langit dan bumi belum lenyap, satu titik pun
sekali-kali tidak akan dihapus dari isi Hukum Taurat itu sampai semuanya
terjadi.
Karena itu barang
siapa yang menghapus salah satu perintah Hukum Taurat meskipun yang paling
kecil, dan mengajarkannya kepada orang lain, ia akan menduduki
tempat paling rendah dalam Kerajaan Sorga "
Artinya apa
ini?
Ya! Yesus menurut Hukum Taurat. Yesus tidak membawa hukum baru,
Yesus tidak berani
menghapus"satu kalimat Taurat yang mengharamkan babi" lha wong
menghapus satu titik saja tidak berani apalagi satu kalimat.
Yesus adalah fans
berat (pengikut) Musa, seperti juga Nabi Muhammad.
·
Musa tidak makan
Babi, Yesus pun nggak doyan Babi.
·
Nabi Muhammad juga
nggak doyan dong.
Jika Yesus pernah
berkata
Tidaklah barang
sesuatupun yang datang dari luar orang, serta masuk kedalamnya, dapat
menajiskan dia, hanyalah barang yang
keluar dari dalam orang itulah yang menajiskan .
Maka otomatis harus
diartikan menggenapi atau sinonimnya menambah jenis-jenis makanan yang haram
yang tidak halal.
Para pendeta entah
sengaja atau tidak sengaja telah mengabaikan Ayat Matius diatas, kata-kata menajiskan tadi.
Jadi yang haram
nambah ,
1.
babi dan
juga
2.
makanan muntah /
kotoran yang najis.
Orang Kristen kadang
ada yang memplesetkan dengan mengatakan bahwa yang diutamakan bukan hal-hal
fisik bukan hal makanan tapi hal rohani, maksudnya adalah untuk Orang kristen
meskipun halal makan babi tapi haram mengatakan / menjuluki orang lain
"babi lu, monyet lu ..". Huh ngelawak saja!
Masyhud SM menulis bahwa untuk lebih
melindungi "umat kristen" agar bebas makan babi bahkan Lembaga
Alkitab Indonesia pada tahun 1979 sampai perlu mengganti ayat Taurat dalam
Perjanjian Lama dengan mengubah kata
Babi menjadi Babi Hutan.
Suara Imamat 11:7
pada AlKitab tahun 1968:
Demikian juga babi , .... haram bagimu.
Sedang pada Al Kitab
1979
Demikian juga babi hutan .... haram itu bagimu.
Dalam Bible versi
Inggris (King James Version) pada Imamat (Leviticus) yang tertulis adalah pig, yang terjemahannya
adalah babi.
Latar belakang
Lembaga Alkitab Indonesia yang telah mengganti kata "babi" dengan
"babi hutan", adalah kiranya setelah para Pendeta di Lembaga Alkitab
menyadari bahwa Yesus tidak pernah mengarahkan babi dari adanya ayat Matius
paragraf 5 diatas. Tentang kebusukan Pendeta di Lembaga
Alkitab ini sudah pernah diramalkan Quran pada tahun 700 M!!!
Apakah kamu
mengharapkan mereka (Kristen) percaya kepadamu. Padahal sungguh dari
golongan mereka (Pendeta) mendengarkan kalimat-kalimat Allah (babi haram),
kemudian mereka merubahnya (babi hutan haram) setelah mereka mengerti dan
mengetahui. (Quran Surat Baqarah:
75)
Tujuan Pendeta
merubahnya kalimat Injil:
salah satunya adalah
agar mereka tidak kehilangan umat Kristen yang akan lari ke Kebenaran Ajaran
Islam, yang berarti mereka akan kehilangan sumbangan sebesar 10% gaji setiap
jemaat gereja mereka setiap bulannya.
Jika misalnya ada ada
5 juta pegawai kristen harus menyetor 10% dari gaji, misal gaji Rp 1 juta,jadi
total = Rp 500 milyar sebulan! bisa hilang ...
Maka celakalah bagi
orang-orang yang menulis Alkitab (babi hutan) dengan tangan
mereka kemudian berkata ini adalah dari Allah untuk dijual dengan
harga murah (mendapat uang jemaat). Celakalah bagi mereka
disebabkan tulisan tangan mereka karena perbuatan mereka itu. (Baqarah 79).
***
Jujur ya saya
prihatin kenapa orang Kristen ini yang memplesetkan akidah yang sudah
ditetapkan oleh Tuhan.
Jika Anda Kristen
adalah pengikut Yesus yang sejati seharusnya Anda tidak makan babi .
*******
Pustaka:
Masyhud SM, Dialog Santri Pendeta, Pustaka Dai cet.7 Th. 2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar